Cerita lucu Sang Dukun dengan keris Pusakanya



Aku baru aja dapet info dari temanku, mahmud ( itu tuh,si mahmud yang anak konglomerat, asli semarang tea), kupikir-pikir ga ada salahnya kutulis di blogku ini.

Ok, kita mulai yah…1..2..3…ayo mang….

Tersebutlah seorang dukun yang sangat tersohor di kota “G”, dia terkenal karena kesaktiannya setelah berpuluh-puluh tahun dengan keris pusakanya yang dia dapat dari hasil bertapa selama tujuh tahun.

Dari mulai urusan jodo, rezeki, pelet memelet sampai ngirim parsel buat orang alias santet beliau jawaranya, konon karena kesaktiannya itu beliau selalu berhasil sehingga tidak heran kalo beliau memasang tarif mahal, ada paket biasa, paket spesial, paket istimewa dan paket super ( kayak martabak aja deh..), mulai dari pengangguran yang jual sawahnya demi kesuksesan instan, orang yang patah hati karena cintanya bertepuk sebelah tangan, sampai pejabat yang merasa tersaingi ato urusan lainnya di pemerintahan semua berbondong-bondong pergi ke tempatnya.

Hanya yang ngambil paket istimewa saja yang dapat giliran pertama, dan konon juga rumah sang dukun tersebut begitu megahnya bak istana, dengan deretan mobil mewah terparkir di halaman rumahnya, istrinya yang berpenampilan gemerlap dengan perhiasan di badannya berkilo-kilo (hehe..ngga deng..) menambah kegemerlapan hidupnya.

Selidik punya selidik, setiap bertapa beliau selalu mendapat wangsit bahwa keris pusakanya memiliki masa tenggang dua tahun, dan tiap memasuki masa tenggang itu, sang dukun mesti bertapa kembali selama dua bulan, mungkin istilahnya isi ulang keris guna dapetin keampuhannya.

Singkat cerita, dua tahun berlalu, tiba saatnya untuk sang dukun mengisi ulang, dengan segala restu dari istrinya dan segala perbekalan yang cukup berangkatlah dia, dan niatan dia kali ini disamping untuk ngisi ulang keris juga untuk keperluan dia menjadi pejabat di pemerintahan, secara dia udah digandeng salah satu partai politik ternama.

Dan dua bulan pun berlalu, dia  langsung turun dari pertapaan, ditengah perjalanan dia langsung nelpon istrinya untuk segera berkemas guna berlibur ke hawai, mungkin pelampiasan dia selama dua bulan bertapa yang hanya bertemankan kesunyian, dan selama itu pula dia hanya makan Ayan Kfc, Pizza hut, serabi enhai, brownies amanda, dan minum Starbuck  ( hehehe….).

Setelah satu minggu dia pergi berlibur di hawai, dia pun pulang sambil memboyong anaknya yang sekolah disana, dan acara syukuran pun diadakan dengan meriah menyambut kedatangan sang anak, semua orang pada kagum liat penampilan sang anak yang udah tujuh tahun pergi, rambutnya yang semula lurus, kini keriting panjang, pakaian yang tadinya tertutup kini jadi bikini, kalung yang berliontinkan mutiara sebesar batok kelapa menghiasi lehernya.

Dua hari sesudah acara syukuran itu, tiba saatnya untuk para caleg berkampanye, ga ketinggalan hari itu jadwal partai yang dianut sang dukun berkampanye, sang dukun pun udah nyiapin segalanya jauh-jauh hari, dia berencana untuk keliling kota dengan sederetan mobil mewahnya, dengan keyakinan seratus persen akan menang nanti, dia pun berdiri dengan angkuhnya di mobil sport terbukanya sedang sang istri setia menemaninya menyusuri setiap jalanan yang dipenuhi orang-orang sekitar.

Pemandangan serupa terlihat di rumahnya, sang anak yang ditinggal sendirian begitu asiknya berjingkrak-jingkrak ria dengan musik ala diskotek, dengan rokok dan minuman yang ditentengnya, dan setelah lelah dengan segala aktivitasnya dia meluncur ke dapur guna ngisi perutnya yang sedari tadi berdendang, dia pun serentak ngobrak- ngabrik lemari es dan lemari yang serba isi makanan, karena ga nemu makanan yang cocok kaya di hawai dia pun cemberut manyun, segera dia beranjak ke kamar bapaknya nelpon ibunya, dengan suara manjanya dia mengadu, dan sang ibu pun ngasi solusi buat bikin spaggheti insant yang ada di lemari, wajah sang anak langsung sumringah, sambil menari-nari  tarian khas hawai dia pun kembali ke dapur setelah sebelumnya dia mungutin sebuah keris kecil yang tergeletak di meja rias ibunya, mungkin karena di anggapnya sebagai hiasan, dia jadiin keris tersebut sebagai kalung dilehernya.

Kembali wajahnya manyun, tatkala ga ada satu biji pisau pun yang ia temukan buat ngiris bawang bombay, semua lemari peralatan diobrak-abriknya, sejenak dia menggerutu kenapa juga selusin pembokatnya mesti ikut kampanye bapaknya.

Ga percuma dia sekolah di hawai, otaknya jenius banget, disaat keadaan yang menjepit karena perut udah kelewat laper, dia teringat akan keris kecilnya yang di bikin kalung, dengan cekatan dia ngiris bawang bombay dengan keris bapaknya, aneh bin ajaib, disaat keris itu mengiris bombay, terjadi keanehan di tempat kampanye bapaknya, cuaca yang tadinya cerah mendadak muncul petir di siang bolong, padahal acara waktu itu semua kader dan pendukungnya  lagi dihibur sama artis dangdut, dan sang dukun yang kebetulan lagi berjoget di atas panggung, mendadak jadi patung, para pendukungnya segera membawa dia ke toko besi eh salah denk, ke rumah sakit, dan tanpa di duga, sang dukun meregangkan nyawanya di perjalanan dengan posisi badan lagi joget dangdut, mungkin ceritanya lain kalo sang anak ga pake kerisnya buat ngiris bawang.