MAYAT TEMANGGUNG BUKAN NOORDIN. M. TOP


CopEhXUuYa

ibrahim

Rabu, tgl 12 Agustus 2009, pukul 09.20 wib, di Rs POLRI Keramat Jati, Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Irjen Pol Nanan Soekarna, akhirnya mengumumkan bahwa mayat di Temanggung waktu lalu, berdasarkan tes DNA menyeluruh, jasad tersebut bukanlah gembong teroris Noordin M Top, seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, tapi mayat tersebut adalah seorang perangkai bunga Ritz Carlton, yaitu Ibrohim alias Boim yang selama ini hilang pasca peledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton.

“Memang, saya ingin menceritakan sedikit khusus untuk yang di Temanggung. Jadi kita running dan compare dengan sample. Kita sudah bandingkan dengan keluarga di Johor bahru, Cilacap, tidak cocok semua, saya ulangi tidak cocok semua,” kata Eddy

Setelah Polri melakukan test DNA dengan anaknya Noordin dengan air liurnya, ternyata hasilnya juga tidak sama, lalu dilakukanlah test DNA dengan keluarga Ibrohim di Cilimus, dengan istri dan dua anaknya laki-laki dan perempuan, yang ternyata hasilnya sama dengan mayat tersebut, sehingga di simpulkan bahwa mayat Temanggung adalah Ibrohim alias Boim.

Ibrohim, pria empat anak asal Cirebon, Jawa Barat ini, dinilai terlibat atas pengeboman yang terjadi di Mega Kuningan. Peran Boim dalam aksi pengeboman yang menewaskan sembilan orang tersebut adalah membantu menyelundupkan bahan peledak ke dalam hotel mewah tersebut, boim juga berperan sebagai perencana, pengatur, pengontrol, dan melakukan survei.

Sesaat sebelum peledakan tersebut, Boim sempat meninggalkan surat pengunduran dirinya, dan dari kamera CCTV tanggal 8 Juli 2009, Ibrohim bersama Nana (pelaku bom bunuh diri) sebelumnya sempat diketahui melakukan survei ke Restoran, hingga akhirnya Ibrohim memasukan bom melalui pintu belakang hotel dengan menggunakan mobil pick up di lahan bongkar muat hotel tersebut.

Oleh karena itu, masuk akal jika Dani yang melakukan Cek in di kamar 1808 tersebut lolos dari pemeriksaan karena di dalam tasnya tidak membawa bom, bahkan tasnya kosong. “Berdasarkan keterangan supir, saat ia mau menurunkan barang, ia dilarang oleh Boim. Lalu Boim sendiri yang mengangkat barang tersebut dan meletakkannya di kamar 1808,” kata Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Irjen Pol Nanan Soekarna dalam kesempatan yang sama.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna mengungkapkan dalam mengungkap bom di JW Marriott dan Ritz Carlton, polisi telah menangani 8 tersangka dan 4-5 orang yang masih dalam pencarian.

Delapan orang itu adalah Amir Abdillah, Dani dan Nana sebagai bomber, Ibrohim, Air Setiawan dan Eko ‘Peyang , Aris Sutanto, Indra. “Ini delapan yang sudah ditangani kepolisian,” kata NananSoekarna.

Sumber : sebagian dari Lintas berita